KLHK meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam konservasi air

May 26, 2024

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat peran generasi muda dan sekolah Adiwiyata dalam konservasi air untuk mempersiapkan mereka menghadapi permasalahan terkait sumber daya air yang sangat penting bagi kehidupan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Ade Palguna Ruteka dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menyatakan, KLHK bertugas meningkatkan kapasitas dan melibatkan generasi muda, mengingat mereka memiliki kreativitas, tenaga, dan kemampuan. menciptakan inovasi dalam rangka mendorong perubahan transformatif dalam konservasi air.

“Sangat menggembirakan melihat bagaimana pemerintah, sekolah, dunia usaha, dan masyarakat sipil bekerja sama untuk memberikan perhatian dan dukungan dalam meningkatkan kapasitas lingkungan hidup masyarakat,” ujarnya dalam diskusi di sela-sela World Water Forum ( WWF), Bali, Rabu (22 Mei).

“Melalui inisiatif kolaboratif, kami berupaya mengatasi tantangan sumber daya air berkelanjutan saat ini dan masa depan,” tegasnya.

Dalam diskusi dengan undangan yang juga terdiri dari mahasiswa Kader Adiwiyata, Kepala Pusat Pembinaan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK) KLHK Sinta Saptarina Soemiarno menekankan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup.

Hal ini ditandai dengan terbentuknya Program Sekolah Adiwiyata atau Sekolah yang memiliki Gerakan Peduli dan Budaya Lingkungan di Sekolah (GPBLHS) pada tahun 2006, dimulai dari 10 sekolah percontohan di Pulau Jawa.

Hingga akhir tahun 2023, jumlah Sekolah Adiwiyata telah bertambah hingga mencapai sekitar 28.270 di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan mandiri.

Ia mengatakan salah satu fokus pendidikan lingkungan hidup adalah pentingnya air yang merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem bumi.

Namun beliau menekankan bahwa akses terhadap fasilitas sanitasi dan air bersih masih menjadi tantangan di beberapa wilayah di dunia dan dampak perubahan iklim memberikan tekanan yang lebih besar terhadap ketersediaan sumber daya air.

“Pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan sejak dini penting dilakukan untuk mengubah perilaku yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,” tegas Soemiarno.